Bintang Mas adalah salah satu dari sekian banyak nyanyian dalam
permainan rakyat yang ada. Nyanyian bintang mas ini dapat dikatakan sebagai
awal/pembuka dari permainan yang akan dilakukan selanjutnya yang entah itu
permainan kejar-kejaran, petak umpet dsb.
Cara bermain permainan ini dapat
dilakukan oleh sekurang-kurangnya lima orang, cara ini memang sebagai cara
alternatif dalam menentukan siapa jadi?.
Permainan ini mirip dengan Hom Pimpa
dan Cang Kacang Panjang namun yang
membedakannya yaitu permainan ini menggunakan kaki. Jika kedua permainan tadi
menggunakan tangan dalam memainkannya.
Seperti halnya permainan Hom Pimpa dan Cang Kacang Panjang permainan ini juga untuk menentukan siapa jadi?. Nyanyian “Bintang Mas” ini
dilakukan oleh seorang pemain yang berhak dengan bernyanyi dengan aba-aba “bintang mas diluar, diluar ada emas”
cara bernyanyinya dipotong potong seperti ini bin-tang-mas-di-luar-di-luar-a-da-e-mas sambil menunjuk satu persatu
kaki pemain. Namun yang berhak menunjuk tersebut juga tidak bisa jadi acuan
karena bisa saja dia keluar terlebih dahulu sebelum tersisa satu orang. Satu
orang yang tersisa tersebut akan menjadi penjaga. Penjaga tersebut akan
mengejar pemain lainnya, jika pemain sudah dekat dengan penjaga maka pemain
tersebut bisa jongkok sambil mengatakan “com”
yang berarti berhenti sesaat, sehingga penjaga tersebut akan mematuhi dan
mengejar pemain lainnya. Namun ada juga hal yang mesti dipatuhi penjaga yaitu
dia tidak boleh melakukan penjagaan terus menerus terhadap pemain yang “com” tersebut atau biasa disebut dengan
istilah “jaga telur”. Jika penjaga
tersebut sudah menjauh, maka pemain yang berhenti tadi bisa berdiri kembali dan
berlari. Hal ini melatih dan mengajarkan sportivitas terhadap pemain yaitu
aturan main yang disepakati bersama.
Ulasan diatas adalah salah satu
permainan yang pernah saya lakukan saat saya duduk di bangku SD bersama
kawan-kawan saya. Kini permainan seperti itu hampir tiada ditelan zaman.
Seperti yang ditulis dalam buku Dr. M.
Rafiek dari kutipan Endraswara bahwa sastra lisan adalah karya yang
penyebarannya disampaikan dari mulut ke mulut secara turun temurun. Juga lahir
dari masyarakat yang polos, belum melek huruf dan bersifat tradisional.
Maksud
Makna kata dari nyanyian “Bintang Mas”
“bintang
mas diluar,
diluar
ada emas”
Nyanyian Bintang Mas ini bahasa yang
digunakan mudah untuk dipahami (tidak klise) sehingga kita dapat mengerti
dengan sekali mendengar saja. Maksud kata “bintang” tersebut karena kaki pemain
yang akan ditunjuk berbentuk layaknya bintang. “mas” ini adalah kata plesetan
dari kata “emas”. “Diluar ada emas”
dikatakan demikian karena bagi yang ditunjuk pada lirik terakhir “mas” maka kakinya keluar terlebih dahulu
maka pemain tersebut dikatakan aman.
Permainan yang akan dimainkan tersebut
merupakan permainan milik masyarakat dan dapat dinikmati oleh masyarakat itu
sendiri. Sehubungan dengan ini, maka para pemainnya juga memiliki hak yang sama
untuk memainkannya. Tanpa memandang entah itu anak bangsawan, anak penghulu
maupun anak dari orang miskin sekalipun.
Pada zaman sekarang sulit sekali
mengetahui sejarah mengenai permainan rakyat dan sebagainya karena kurangnya
data dan ulasan mengenai hal ini. Oleh karena itu satu-satunya sumber yang
dapat membantu yaitu dengan memperoleh informasi dari orang tua.
Pada dasarnya permainan ini termasuk
dalam kesenian tradisional yang dimaksud dengan kesenian tradisional adalah
kesenian sumbangan dari masing-masing suku bangsa yang ada di Indonesia.
Membandingkan
permainan zaman dulu dan sekarang
Pada zaman dulu permainan yang
dilakukan itu identik berhubungan dengan
fisik seperti permainan lompat tali,
kabat (sebutan di daerah saya) dll.
Pada era sekarang permainan yang ada telah masuk ke dalam gadget, komputer dan
lain sebagainya. Permainan yang mendominasi itu bukan berasal bumi ibu pertiwi
sendiri. Mereka lebih sering bercengkrama dengan komputer dan nongkrong di warnet
berjam-jam lamanya. Permainan dalam online memang ada baiknya bagi anak karena
mereka belajar tanggap terhadap teknologi yang ada, dibalik itu permainan
tersebut dapat menghambat perkembangan karena anak yang bermain gadget ataupun
komputer cenderung pasif.
Permainan zaman dulu sangat menuntun kreatifitas, seperti memanfaatkan
tutup botol sirup menjadi media bermain bekel (sebutan di daerah saya). Termasuk memanfaatkan barang-barang bekas sepertinya kita telah didorong
untuk memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita. Pada era sekarang anak-anak
cukup minta uang untuk bermain di mall-mall.
Atau minta paket data untuk bermain di internet.
Permainan zaman dulu membentuk kebersamaan. Jarang ditemukan
permainan zaman dulu dilakukan oleh satu orang pasti dilakukan oleh dua atau
lebih pemain. Era sekarang juga banyak membentuk indivualitas sehingga banyak
dapat membentuk pribadi yang kurang peduli dengan individu lain maupun terhadap
lingkungannya.
Itulah sedikit ulasan mengenai nyanyian
“bintang mas” dan perbandingan permainan zaman dulu dengan sekarang menurut apa
yang saya lihat dan rasakan.
Referensi
:
M. Rafiek. 2012. Teori Sastra: Kajian Teori dan Kritik Cetakan Kedua. Bandung : PT
Refika Aditama.
Yunus, Ahmad. 1981. Permainan Rakyat Sumatra Barat.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Jatman, Darmanto. 2002. Sastra,
Psikologi dan Masyarakat. Yogyakarta : KANISIUS
Digantara, Yuana Agus. 2012. Pelangi
Bahasa Sastra dan Budaya Indonesia. Garudhawaca Digital Book and POD
Sumber Gambar :
Sumber Gambar :
http://m.malesbanget.com/2014/05/seri-mainan-jaman-dulu-bintang-mas/ (diakses 02 Maret 2017)