Kamis, 02 Maret 2017

Permainan Memupuk Kepribadian


Bintang Mas adalah salah satu dari sekian banyak nyanyian dalam permainan rakyat yang ada. Nyanyian bintang mas ini dapat dikatakan sebagai awal/pembuka dari permainan yang akan dilakukan selanjutnya yang entah itu permainan kejar-kejaran, petak umpet dsb.
Cara bermain permainan ini dapat dilakukan oleh sekurang-kurangnya lima orang, cara ini memang sebagai cara alternatif dalam menentukan siapa jadi?. Permainan ini mirip dengan Hom Pimpa dan Cang Kacang Panjang namun yang membedakannya yaitu permainan ini menggunakan kaki. Jika kedua permainan tadi menggunakan tangan dalam memainkannya.
Seperti halnya permainan Hom Pimpa dan Cang Kacang Panjang permainan ini juga untuk menentukan siapa jadi?. Nyanyian “Bintang Mas” ini dilakukan oleh seorang pemain yang berhak dengan bernyanyi dengan aba-aba “bintang mas diluar, diluar ada emas” cara bernyanyinya dipotong potong seperti ini bin-tang-mas-di-luar-di-luar-a-da-e-mas sambil menunjuk satu persatu kaki pemain. Namun yang berhak menunjuk tersebut juga tidak bisa jadi acuan karena bisa saja dia keluar terlebih dahulu sebelum tersisa satu orang. Satu orang yang tersisa tersebut akan menjadi penjaga. Penjaga tersebut akan mengejar pemain lainnya, jika pemain sudah dekat dengan penjaga maka pemain tersebut bisa jongkok sambil mengatakan “com” yang berarti berhenti sesaat, sehingga penjaga tersebut akan mematuhi dan mengejar pemain lainnya. Namun ada juga hal yang mesti dipatuhi penjaga yaitu dia tidak boleh melakukan penjagaan terus menerus terhadap pemain yang “com” tersebut atau biasa disebut dengan istilah “jaga telur”. Jika penjaga tersebut sudah menjauh, maka pemain yang berhenti tadi bisa berdiri kembali dan berlari. Hal ini melatih dan mengajarkan sportivitas terhadap pemain yaitu aturan main yang disepakati bersama.
Ulasan diatas adalah salah satu permainan yang pernah saya lakukan saat saya duduk di bangku SD bersama kawan-kawan saya. Kini permainan seperti itu hampir tiada ditelan zaman.
Seperti yang ditulis dalam buku Dr. M. Rafiek dari kutipan Endraswara bahwa sastra lisan adalah karya yang penyebarannya disampaikan dari mulut ke mulut secara turun temurun. Juga lahir dari masyarakat yang polos, belum melek huruf dan bersifat tradisional.

Maksud Makna kata dari nyanyian “Bintang Mas”

“bintang mas diluar,
diluar ada emas”

Nyanyian Bintang Mas ini bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami (tidak klise) sehingga kita dapat mengerti dengan sekali mendengar saja. Maksud kata “bintang” tersebut karena kaki pemain yang akan ditunjuk berbentuk layaknya bintang. “mas” ini adalah kata plesetan dari kata “emas”. “Diluar ada emas” dikatakan demikian karena bagi yang ditunjuk pada lirik terakhir “mas” maka kakinya keluar terlebih dahulu maka pemain tersebut dikatakan aman.


Permainan yang akan dimainkan tersebut merupakan permainan milik masyarakat dan dapat dinikmati oleh masyarakat itu sendiri. Sehubungan dengan ini, maka para pemainnya juga memiliki hak yang sama untuk memainkannya. Tanpa memandang entah itu anak bangsawan, anak penghulu maupun anak dari orang miskin sekalipun.
Pada zaman sekarang sulit sekali mengetahui sejarah mengenai permainan rakyat dan sebagainya karena kurangnya data dan ulasan mengenai hal ini. Oleh karena itu satu-satunya sumber yang dapat membantu yaitu dengan memperoleh informasi dari orang tua.
Pada dasarnya permainan ini termasuk dalam kesenian tradisional yang dimaksud dengan kesenian tradisional adalah kesenian sumbangan dari masing-masing suku bangsa yang ada di Indonesia.


Membandingkan permainan zaman dulu dan sekarang

Pada zaman dulu permainan yang dilakukan itu identik berhubungan dengan fisik seperti permainan lompat tali, kabat (sebutan di daerah saya) dll. Pada era sekarang permainan yang ada telah masuk ke dalam gadget, komputer dan lain sebagainya. Permainan yang mendominasi itu bukan berasal bumi ibu pertiwi sendiri. Mereka lebih sering bercengkrama dengan komputer dan nongkrong di warnet berjam-jam lamanya. Permainan dalam online memang ada baiknya bagi anak karena mereka belajar tanggap terhadap teknologi yang ada, dibalik itu permainan tersebut dapat menghambat perkembangan karena anak yang bermain gadget ataupun komputer cenderung pasif.
Permainan zaman dulu sangat menuntun kreatifitas, seperti memanfaatkan tutup botol sirup menjadi media bermain bekel (sebutan di daerah saya). Termasuk memanfaatkan barang-barang bekas sepertinya kita telah didorong untuk memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita. Pada era sekarang anak-anak cukup minta uang untuk bermain di mall-mall. Atau minta paket data untuk bermain di internet.
Permainan zaman dulu membentuk kebersamaan. Jarang ditemukan permainan zaman dulu dilakukan oleh satu orang pasti dilakukan oleh dua atau lebih pemain. Era sekarang juga banyak membentuk indivualitas sehingga banyak dapat membentuk pribadi yang kurang peduli dengan individu lain maupun terhadap lingkungannya.
Itulah sedikit ulasan mengenai nyanyian “bintang mas” dan perbandingan permainan zaman dulu dengan sekarang menurut apa yang saya lihat dan rasakan.

Referensi :
M. Rafiek. 2012. Teori Sastra: Kajian Teori dan Kritik Cetakan Kedua. Bandung : PT Refika Aditama.
Yunus, Ahmad. 1981. Permainan Rakyat Sumatra Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Jatman, Darmanto. 2002. Sastra, Psikologi dan Masyarakat. Yogyakarta : KANISIUS
Digantara, Yuana Agus. 2012. Pelangi Bahasa Sastra dan Budaya Indonesia. Garudhawaca Digital Book and POD
Sumber Gambar :